2 Makna Peringatan Hari Ibu
Abadikini.com, JAKARTA – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI melaksanakan upacara peringatan Hari Ibu ke-95 dengan mengusung tema ‘Perempuan Berdaya Indonesia Maju’ di lapangan upacara Kementerian Kesehatan, Jumat (22/12/2023).
Pada upacara itu, terdapat sebuah keunikan, yakni semua petugas pelaksana upacara berjenis kelamin perempuan dari unit kerja Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan.
Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin selaku inspektur upacara dalam amanatnya menyampaikan, terdapat dua makna yang terlintas di pikirannya pada peringatan Hari Ibu kali ini. Pertama, makna Hari Ibu bagi masyarakat dan Kementerian Kesehatan yang dapat mengikuti upacara, yakni ibu melahirkan anaknya dengan sehat dan tumbuh menjadi masyarakat dengan pendidikan yang baik.
“Saya sendiri merenung apa makna Hari Ibu bagi kita dan Kementerian Kesehatan. Kita semua bisa berada di sini karena ibu kita bisa melahirkan kita dengan baik, bisa mendidik kita dengan baik sehingga menjadi orang yang pintar dan bisa menjaga kita tetap sehat sehingga sampai saat ini kita bisa berdiri tegak di upacara hari ini,” kata Menkes Budi.
Menkes Budi melanjutkan, makna kedua pada peringatan Hari Ibu bagi Kementerian Kesehatan dan insan kesehatan, yakni meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Makna kedua itu merupakan faktor yang penting dari ibu.
“Kalau mereka, termasuk ibu saya dulu, mengobati anaknya pada saat demam atau sakit itu tahu mengobati sesuai penyakitnya. Apabila kemampuan dari para ibu ini bisa ditingkatkan maka derajat kesehatan kita akan meningkat,” lanjut Menkes Budi.
Ada sekitar 40 juta sampai 50 juta ibu di Indonesia. “Apabila dapat diberdayakan maka kesehatan di Indonesia akan sangat meningkat,” tambahnya.
Karena itu, Kementerian Kesehatan berkewajiban memberdayakan para ibu di seluruh pelosok Indonesia agar dapat membangun modal sosial yang mereka miliki. “Bersama para ibu dan perempuan Indonesia, kita yakin kita akan mampu mewujudkan masyarakat Indonesia yang jauh lebih sehat untuk mencapai Indonesia Emas tahun 2045,” tutup Menkes Budi dalam amanatnya.
Menkes Budi juga berpesan pada hari baik ini agar mengirimkan doa kepada para ibu, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal, dan tidak lupa membalas rasa kasih sayang ibu, minimal sama dengan kasih sayang yang sudah mereka berikan.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Indonesia I Gusti Ayu Bintang Darmawati juga memberi sambutan yang disampaikan langsung oleh Menkes Budi. Menteri Ayu Bintang menyampaikan peringatan Hari Ibu di Indonesia bukan hanya untuk mengapresiasi jasa besar ibu tetapi lebih dari itu, yakni mengapresiasi seluruh perempuan Indonesia atas peran, dedikasi, serta kontribusinya bagi keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.
Menteri Ayu Bintang mengajak masyarakat, khususnya kaum perempuan, untuk terus berkarya mampu menjadi sosok yang mandiri, kreatif, inovatif, percaya diri, meningkatkan kualitas dan kapabilitas diri, serta memperkuat sinergi dan kolaborasi untuk mendayagunakan perempuan di berbagai bidang.
Menteri Ayu Bintang berharap agar sesama perempuan saling mendorong, saling menginspirasi, dan saling membantu, serta tidak saling menjatuhkan. Sebab, perempuan akan semakin kuat jika bersatu untuk mendobrak stigma yang masih melekat pada kaum perempuan.